ADRIANA GAME OVER – Sosok tentang Zhao Zilong sudah banyak diceritakan, baik lewat buku, artikel hingga film.
Zilong bahkan juga dijadikan karakter dalam beberapa game.
Di antaranya game Dinasty Warior dan Mobile Legends.
Di game Dynasty Warriors, Zhaou Yun digambarkan dengan karakter berambut panjang.
Ia memakai baju perang dan mahir menggunakan tombak.
Zhaou Yun juga digambarkan mahir dalam berkuda.
BACA JUGA : Build Akai Hyper Terbaik di Mobile Legends, Counter yang Pas untuk META Teamfight!
Sementara di Mobile Legends, Zilong dikenal sebagai salah satu Hero Fighter/Assassin yang serangan-serangannnya bisa merepotkan lawan.
Zilong dikenal sebagai salah satu Hero paling berbahaya di game ini.
Namun, adakah di antara kalian yang penasaran tentang sejarah dan kehidupan asli seorang Zilong?
Zhao Yun atau Zhao Zilong sebenarnya adalah tokoh nyata yang pernah hidup dan mewarnai sejarah China.
Dia adalah salah satu tokoh penting di zaman akhir Dinasti Han. Di saat dinasti itu terpecah menjadi tiga dan saling berperang.
Anak Naga
Zilong lahir di Zhending (sekarang Kabupaten Zhengding, provinsi Hebei) pada sekitar tahun 168 Masehi.
Namanya Zhao Zilong mempunyai arti Anak Naga.
Tidak banyak informasi dari sumber-sumber sejarah tentang Zilong.
Meski begitu, salah satu rujukan yang paling populer tentang tokoh ini adalah novel Zaman Tiga Negara.
Dalam novel tersebut, Zilong dikenal sebagai satu di antara Lima Jendral Harimau yang mengabdi kepada Liu Bei.
Zilong awalnya adalah bawahan dari Gongsun Zan, sebelum mengabdi pada Liu Bei dan negara Shu Han (salah satu dari tiga kerajaan yang bertikai).
BACA JUGA : Jarang Dipilih, Hero Tank Ini Justru Sering Menang di Mythic MLBB
Zilong kerap turut serta dalam berbagai kampanye militer Liu Bei seperti Pertempuran Changban dan Hanzhong.
Ia juga ikut serta dalam Kampanye Utara Zhuge Liang yang pertama sampai ia wafat pada tahun 229.
Zilong diagungkan sebagai anggota dari 5 Jenderal Macan di bawah Liu Bei.
Bermula dari Pasukan Relawan Desa
Karier militer Zilong dimulai saat ia menjadi komandan grup kecil relawan desa dari pasukan Gongsun Zan.
Karena keahlian dan kecerdasannya, ia lalu diangkat menjadi Jenderal. Ia berkuasa di wilayah kekuasaan Gongsun Zan sekitar akhir 191 saat umurnya baru 21 tahun.
Pada tahun 192 M, ia ditempatkan di bawah komando Liu Bei sebagai komandan pasukan kavaleri, yang waktu itu masih menjadi mayor di bawah pemerintahan Gongsun Zan.
Zilong pergi meninggalkan Gongsun Zan dan Liu Bei sementara waktu, untuk menghadiri pemakaman kakak laki-lakinya.
Ia kembali bergabung dengan Liu Bei pada tahun 200 M.
Hubungan Zilong dan Liu Bei begitu baik, sehingga menurut cerita rakyat, mereka pernah tidur di tempat tidur yang sama, pada saat darurat di kota Ye.
Zilong juga dipercaya untuk merekrut orang secara diam-diam untuk memperkuat pasukan Liu Bei.
Pengikut Setia Liu Bei
Sejak itu, Zilong resmi menjadi pengikut setia Liu Bei.
Setelah Gongsun Zan wafat, Zilong tetap mengabdi pada Liu Bei.
Alasannya karena ia melihat kebaikan Liu Bei yang begitu mendalam.
Sewaktu pertempuran di Chang Ban (sekarang, dekat kota Yichang, Provinsi Hebei), pada tahun 208 M, Zilong diutus untuk menyelamatkan istri dan anak Liu Bei, Liu Chan yang masih bayi.
Ketika Zilong sampai di sana, istri Liu Bei tidak mau membebani Zilong, karena jalan kembalinya sangat berbahaya.
BACA JUGA : 5 Hero Mobile Legends dengan Skin Paling Terbuka
Maka Zilong membawa sendiri anak Liu Bei dengan mengendarai kudanya, dan menerobos kepungan pasukan Cao Cao yang jumlahnya sangat banyak dengan seorang diri.
Dengan berani Zilong mempertaruhkan nyawanya selama perjalanan.
Jendral yang Memelihara Perdamaian Dalam Armada
Zilong dikenal sebagai jendral Yijun, setelah Liu Bei menguasai Cheng Du.
Pada saat Liu Chan dinobatkan menjadi kaisar Shu pada tahun 223 M, Zilong menerima gelar “Jendral yang menaKlukkan Daerah Selatan”, dan dinobatkan sebagai Marquis Yongchangting.
Kemudian dia dipromosikan menjadi “Jendral yang memelihara Perdamaian di Timur”.
Tahun 227 M, Zilong dikenal sebagai jendral tanpa tanding di Shu, ditemani Zhuge Liang melakukan ekspedisi utara pertama menuju Hanzhong.
Pada musim semi berikutnya, Zilong diperintahkan untuk memimpin barisan melalui Yegu, untuk mengalihkan perhatian musuh terhadap pasukan inti Liu Bei, yang berbaris melalui Qishan.
Zilong bertemu pasukan Wei yang dipimpin oleh jendral Cao Zhen yang terkenal.
Setelah berhasil menahan gempuran serangan pasukan Wei, Zilong menarik pasukannya secara teratur.
Ia dikaruniai gelar “jendral yang memelihara Perdamaian Dalam Armada”.
Sekitar tahun 229 M, Zilong wafat di Hanzhong.
Kematiannya ditangisi oleh banyak pasukan dan perwira kerajaan Shu.
Ia menerima anugerah anumerta Marquis Shunping dari Liu Chan pada tahun 261 M.